Wednesday, June 02, 2010

Kesehatan Mental Dalam Keluarga Serta beberapa Aspeknya


Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, dimana kondisi keluarga sangat menentukan dalam kesehatan mental seseorang. Suatu gangguan stabilitas dalam keluarga akan menimbulkan guncangan yang sangat berat bagi individu yang mengalaminya.

Dari suatu perkawinan dapat timbul generasi baru dengan berbagai permasalahannya. Baik yang sifatnya mengusahakan kelestarian budaya serta peradaban tersebut, maupun beban yang ditimbulkan oleh tugas pemeliharaannya dalam membina keluarga dibutuhkan persiapan yang mantap dan perencanaan yang matang, agar tidak terjadi permasalahan yang dapat menimbulkan perceraian yang akan berdampak pada kesehatan mental

Kesehatan Mental Dalam Keluarga Serta beberapa Aspeknya

1. Latar Belakang

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, dimana kondisi keluarga sangat menentukan dalam kesehatan mental seseorang. Suatu gangguan stabilitas dalam keluarga akan menimbulkan guncangan yang sangat berat bagi individu yang mengalaminya.

Dari suatu perkawinan dapat timbul generasi baru dengan berbagai permasalahannya. Baik yang sifatnya mengusahakan kelestarian budaya serta peradaban tersebut, maupun beban yang ditimbulkan oleh tugas pemeliharaannya dalam membina keluarga dibutuhkan persiapan yang mantap dan perencanaan yang matang, agar tidak terjadi permasalahan yang dapat menimbulkan perceraian yang akan berdampak pada kesehatan mental


Kesehatan Mental Dalam Keluarga
1. Aspek Psikologis atau Aspek Kejiwaan dalam Keluarga
Perkawinan tidak sekedar pensyahan hubungan seksual belaka tetapi mengharapkan kelestarian hubungan suami istri, supaya pendidikan anaknya lebih sempurna, karena anak perlu belajar dan menyerap adab dan peradaban masyarakat, orang tuanya, bahkan setelah anak menginjak dewasa orang tua pula yang membimbing anaknya memasuki kehidupan perkawinan.

2. Perkembangan Hubungan Suami Istri
Pada umumnya, individu memasuki jenjang perkawinan setelah melewati usia remaja. Perkawinan pada usia remaja terlalu mempunyai resiko yang tidak menguntungkan, sebab mereka masih sangat labil walaupun telah memiliki idealisme yang berarti, karena idealisme tidak cukup untuk mengarungi hidup, namun perlu kedewasaan serta pemikiran yang rasional dalam memecahkan berbagai persoalan hidup. Pemilihan calon suami atau istri adalah metode yang sangat menguntungkan karena itu adalah pilihan sendiri dan hubungannya secara psikologis berkembang secara lebih wajar, lebih alami dan bertanggung jawab.
Seorang wanita biasanya baru mengalami maturasi intensif dalam hal jati dirinya ketika dia dalam tahun-tahun awal perkawinannya. Dalam hal ini biasanya dia mengambil oper jati diri suaminya. Kiranya sikap ini merupakan penerusan identifikasinya yang rangkap ketika dia masih kanak-kanak. Identifikasi terhadap ibu dan ayah karena itulah adanya kecenderungan umum bahwa anak perempuan memilih pacar yang seperti ayahnya
Namun, dengan hubungan yang intim di antara suami istri, perkembangan serta kedewasaan jiwa dapat berjalan lebih lancar dan alami kritik secara verbal maupun non verbal diantara suami istri yang saling mencintai akan menghasilkan introspeksi pada masing-masing pihak, sehingga akan lebih cepat tercapainya kedewasaan yang mantap. Hidup berkeluarga merupakan sarana pendewasaan yang alami
3. Pengasuhan dan Perkembangan Anak
Anak bukanlah sekedar manusia kecil saja, tetapi mempunyai permasalahan kejiwaan sendiri. Anak juga mempunyai hak terhadap dirinya sendiri. Seharusnya orang tua lebih memandang anaknya sebagai subjek permasalahan bukan objek permasalahan. Untuk merekalah kita bertindak, jadi ukuran tepat tidaknya tindakan kita adalah kesejahteraan mereka. Bukan sekedar keteraturan atau ketertiban fisik belaka.

a. Ibu dengan bayi serta anaknya
Hubungan antara ibu dengan bayi sangatlah erat. Baik itu ibu kandung maupun ibu yang memelihara sejak lahir, jika ibu sedang tegang jiwanya. Bayi ikut tegang dan dapat manifest dalam bentuk mencret-mencret. Karena itu kondisi kejiwaan ibu seharusnya dijaga secara optimal.
Anak pada usia pra sekolah masih sangat terikat pada ibunya walaupun fungsi ayah sudah menonjol. Namun lebih masih penting ibunya. Terutama untuk membesarkan hatinya jika misalnya lahir adiknya yang masih kecil dan perhatian keluarga beralih pada adiknya, cara yang dapat dilakukan seorang itu menyakinkan bahwa dia masih dicintai, bias dengan kalimat yang sederhana dan sikap yang wajar, anak akan merasa jika dia masih dicintai misalnya dengan sekedar perlukan mesra.

b. Ayah dengan Anak Laki-laki dan Perempuannya
Tokoh ayah bagi anak laki-laki merupakan fungsi identifikasi yang sangat penting. Dari sosok ayahlah dia belajar berperan serta mempergunakan berbagai potensi kejiwaannya, termasuk mekanisme pembelaannya.
Anak perempuan melakukan identifikasi yang sifatnya rangkap. Kepada ibu dia belajar bagaimana bersikap di rumah tangga sebagai seorang wanita dan terhadap ayah anak perempuan menerimanya sebagai laki-laki pujaan. Karena itu sebagai kekurangannya akan diterima dengan senang hati secara alami dan jujur karena itu faktor tersebut juga perlu diperhatikan, namun beberapa masalah kesuburan mempunyai masalah sendiri-sendiri sehingga memerlukan pertimbangan khusus.
4. Masalah Keluarga Berencana
Berbagai usaha dapat dilaksanakan untuk mengurangi peluang terjadinya kehamilan sang istri, atau menghadapi masalah kesuburan yang berlebihan, yaitu dengan keluarga berencana,
Beberapa metode keluarga berencana dapat dikelompokkan menjadi beberapa pola seperti di bawah ini:
a Metode tentang berkala dan kondom
Pada istri yang siklus bulanannya teratur metode tentang berkala mungkin memadai, metode pantang berkala membuat jadwal hari-hari dimana suami istri boleh melakukan hubungan seksual 5 hari sebelum dan 5 hari setelah masa ovulasi dan wanita yang siklus hidupnya teratur, ovulasi terjadi 14 sebelum masa haid berikutnya.
b Pil kontrasepsi dan cara Hormonal
Pada cara ini beberapa hormonal dipakai untuk menekan kesuburan wanita, jika pil yang diminum secara teratur kadar hormon dalam tubuh wanita akan cukup menahan kesuburan. Cara lain biasa dilakukan dengan memakai susuk
c Tubektomi dan Faektomi
Metode ini juga disebut sterilisasi, karena dengan cara ini, secara anatomis bertemunya spermatozoa dengan ovum pada pasangan suami istri itu ditutup.

5. Masalah Infertilitas
Kesehatan fisik umum merupakan sarat yang sangat penting dalam fertilitas ini, karena itu kondisi kesehatan umum ini perlu pemeriksaan yang teliti, sebelum pemeriksaan khusus terhadap organ genitaliannya. Karena aktivitas fisik yang berlebihan juga akan menurunkan kesuburan.

6. Perkawinan dan Kesuburan Suami Istri
Salah satu yang dipersoalkan dalam hubungan suami istri adalah kesuburan pasangan itu yang menghasilkan keturunan yang bersama. Baik karena terlalu subur yang perlu pencegahannya, karena akan menimbulkan kewalahan memelihara anak-anak yang lahir dalam perkawinan itu. Atau pun karena kurang subur, karena mungkin suburnya salah satu pihak, sehingga sama sekali tidak memperoleh anak yang menjadi idaman setiap keluarga.
Undang-undang perkawinan Indonesia mengakui bahwa perkawinan sebagai salah satu alasan yang boleh diterima sebagai salah satu penyebab putusnya perkawinan. Biasanya orang cepat menuduh pihak istri yang mandul jika suatu perkawinan jika dalam waktu yang lama tidak menghasilkan keturunan. Padahal anggapan itu belum tentu benar. Jadi seharusnya kedua belah pihak diperiksa secara medis.
Hidup suami istri merupakan cara hidup yang paling alami dan sesuai dengan kodrat kesehatan mental manusia. Sebab, dengan kehidupan suami istri orang dapat menghayati cinta kasih secara wajar dan langsung. Perkawinan juga tidak hanya sekedar melaksanakan kontrak hubungan seksual, tetapi ikatan cinta yang awalnya selalu direncanakan untuk seumur hidup. Walaupun dalam perjalanannya ternyata dapat terjadi hal-hal sebaliknya, itu semua hal di luar jangkauan kemampuan manusia. Hubungan seksual yang sehat, yaitu dimana kedua pasangan suami istri tersebut di bawah ikatan perkawinan.
Secara medis faktor genetik mempengaruhi tingkat kesuburan, mereka yang berasal dari keluarga yang berasal dari keluarga yang saudaranya berjumlah sedikit secara alami, biasanya secara medis juga akan mempunyai derajat kesuburan yang rendah, oleh suami pernah menderita penyakit gondong, penyakit kelamin, maupun berbagai kelainan yang mengenai organ genetalia laki-laki itu yang dapat mengganggu kesuburan.

a. Menelusuri infertilitas wanita
Seorang wanita mempunyai keterbatasan dalam usia suburnya. Yaitu selama dia masih menjalani menstruasi, selama itu mungkin saja dia menjadi hamil. Namun para ahli kebidanan dan kandungan mengatakan bahwa kehamilan sesudah umur 35 tahun adalah kehamilan berisiko tinggi. Puncak kesuburan wanita pada saat dia berusia 25 tahun.


b. Program inseminasi dan bayi tabung
Di Indonesia hanya diperkenalkan AIH (Artifisial Insemination Husband). Jadi AID (Artificikal Insermination Donor) dengan bank spermanya jelas tidak ada. Hal ini juga mengingat bahwa di negeri kita ini sistem administrasinya masih sangat lemah, segala metode yang mudah mengaburkan kejelasan genetik, maka pertimbangan secara medis akan sangat berbahaya akibatnya. Kecelakaan terjadinya insest dapat mudah terjadi.
Jika suami istri tidak dapat menghasilkan keturunan adalah wajar jika mereka ingin mengangkat anak menjadi buah hatinya walaupun kenyataan jika dinyatakan sebagai anak pungut merupakan kenyataan pahit. Tapi anak pungut juga akan mempunyai ikatan batin dengan orang tuannya.

Daftar Temuan