Sunday, November 27, 2011

Tahapa-Tahapan Konseling Eklektik

Konseling eklektik sebenarnya tidak menganut tahapan yang spesifik.
Carkhuff mengemukakan model konseling sistematik pada eklektik ini disusun menjadi enam tahap yaitu tahap eksplorasi masalah, tahap perumusan masaslah, tahap identifikasi alternative, tahap perencanaan, tahap tindakan atau komitmen, tahap penilaian dan upan balik (Gilliland,1984). Keenam tahap diatas akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Tahap Eksplorasi Masalah Pada tahap ini konselor menciptakan hubungan sebaik mungkin dengan klien, membina hubungan saling percaya, menggali kepercayaan klien lebih dalam mendengar apa yang menjadi perhatian klien, menggali pengalaman klien dan merespon isi, perasaan dan arti dari apa yang di bicarakan kien.

TEORI KONSELING EKLEKTIK

Eklektisme (eclectism) adalah pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode, teori, atau doktrin,yang dimaksudkan untuk memahami dan bagaimana menerapkannya dalam situasi yang tepat. Eklektiksme berusaha untuk mempelajari teori-teori yang ada dan menerapkannya dalam situasi yang dipandang tepat.
Pendekatan konseling eklektik berarti konseling yang di dasarkan pada berbagai konsep dan tidak berorientasi pada satu teori secara eksklusif. Eklektisme berpandangan bahwa sebuah teori memiliki keterbatasan konsep,prosedur, teknik. Karena itu eklektisme “dengan sengaja” mempelajari berbagai teori dan menerapkan sesuai keadaan rill klien. Konseling eklektik dapat pula disebut konseling integratif.
Konseling eklektik dapat pula disebut dengan pendekatan konseling integratif. Perkembangan pendekatan ini dimulai sejak tahun 1940-an, yaitu ketika F.C.Thorne menyumbangkan pemikirannya dengan mengumpulkan & mengevaluasi semua metode konseling yang ada. Brammer & Shostrom (1982) sejak 1960 mengembangkan model konseling yang dinamakan “actualization counseling” & telah membawa konseling ke dalam kerangka kerja yang luas, yang tidak terbatas pada satu pendekatan tapi mengupayakan pendekatan yang integratif dari berbagai pendekatan, dan pada akhir 1960-an hingga 1977, R.Carkhuff juga telah mengembangkan konseling eklektik, dengan melakukan testing & riset secara komperhensif, sistematik, & integratif. ahli lain yang turut membantu perkembangan konseling eklektik di antaranya G.Egan (1975) dengan istilah Systemic helping, prochaska (1984) dengan nama Integrative eclectic.

PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING


A.  Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling

Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Peserta didik sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan peserta didik tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Kewajiban Konselor

KONSELOR YANG BERTUGAS DI SEKOLAH/MADRASAH DIWAJIBKAN MENGUASAI DAN MENYELENGGARAKAN HAL-HAL BERIKUT:
  1.    Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional konseling
a.    Konselor menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, yaitu pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan teraputik.
1)    Pelayanan dasar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik.
2)    Pelayanan pengembangan dimaksudkan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik peserta didik akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan  wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Di sekolah/madrasah, konselor, guru,  dan tenaga kependidikan  memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap peserta didik.
3)    Pelayanan teraputik dimaksudkan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir, serta kehidupan keberagamaan. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, konselor memiliki peran dominan. Peran konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar dan pengembangan.

b.    Konselor menguasai spektrum pelayanan profesional konseling, meliputi:
1)    Wawasan keilmuan, keterampilan keahlian, kode etik, dan organisasi profesi konseling.
2)    Paradigma, visi dan misi pelayanan konseling
3)    Bidang pelayanan konseling
4)    Fungsi, prinsip, dan asas konseling
5)    Jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format pelayanan konseling
6)    Operasionalisasi kegiatan  konseling terhadap berbagai sasaran pelayanan

Saturday, November 26, 2011

Contoh Laporan Studi Kasus

I.             Keluhan Orang Tua
Anak mudah sekali marah, saat marah anak tersebut suka sekali memcaci maki dan suka berbicara tidak sopan kepada temanya maupun kepada orang lain yang lebih tua. Anak tersebut juga suka membantah ibunya, akan tetapi terkadang anak tersebut sangat manis dan sopan pada orang lain, terutama sangat manja dengan ayah dan pengasuhnya.

II.          Identitas
Nama                              : Ada Dech (Di isi sebenar nya )
Tempat/ Tanggal Lahir   : Di isi sebenar nya
Agama                            : Di isi sebenar nya
Pendidikan                     : Di isi sebenar nya
Jenis Kelamin                 : Di isi sebenar nya
Alamat                           : Di isi sebenar nya
Urutan Dalam Keluarga : Di isi sebenar nya
Status Anak                   : Di isi sebenar nya

Friday, November 25, 2011

Moral Remaja

A. Pengertian Moral
Elizabeth B. Hurlock (1999:74) mendefinisikan moral sebagai bentuk tingah laku yang sesuai dengan aturan-aturan kelompok social. “Moral” berasal dari kata “mores” yang berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Sikap yang bermoral dikendalikan atau didasari oleh konsep-konsep atau pengetahuan-pengetahuan tentang moral yang telah menjadi pegangan atau panutan bagi kelompok sosial di mana individu tersebut berada.
Moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Moral merupakan seperangkat aturan yag menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah, dan tidak bertetangan dengan hati nurani dalam menjalani kehidupan sosial.
Berdasarkan pengertian di atas, terdapat empat hal pokok yang berkaitan dengan moral, yaitu : mempelajari apa yang diharapkan kelompok sosial dari anggotanya seperti aturan hokum, kebiasaan kelompok sosial; mengembangkan hati nurani; mempelajari untuk merasakan malu atau bersalah jika sikap individu tidak sesuai dengan aturan yang ada pada kelompok sosial; dan belajar berinteraksi sosial untuk mempelajari moral yang ada dalam kehidupan kelompok sosial.

TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK (Carl Rogers)

TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK
(Carl Rogers)
A. SEJARAH SINGKAT
Carl Rogers (1902 – 1988)
Lahir di Illinois dan sejak kecil menerima penanaman yang ketat mengenai kerja keras dan nilai agama Protestan. Kelak kedua hal ini mewarnai teori-teorinya. Setelah mempelajari teologi, ia masuk Teacher’s College di Columbia Uni, dimana banyak tokoh psikologi mengajar. Di Columbia Uni ia meraih gelar Ph.D.
Rogers bekerja sbg psikoterapis dan dari profesinya inilah ia mengembangkan teori humanistiknya. Dalam konteks terapi, ia menemukan dan mengembangkan teknik terapi yang dikenal sebagai Client-centered Therapy. Dibandingkan teknik terapi yang ada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara terapis dan pasien (dalam konteks ini pasien disebut klien). Hubungan terapis-klien diwarnai kehangatan, saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya. Tugas terapis adalah membantu klien mengenali masalahnya, dirisnya sendiri sehingga akhrinya dapat menemukan solusi bagi dirinya sendiri.

Gangguan dan Penyakit Jiwa

1.      Psikosomatik
Adalah penderita yang menemukan kelainan-kelainan atau keluhan pada tubuhnya yang disebabkan oleh faktor-faktor emosional melalui syarat yang menimbulkan perubahan yang tidak mudah pulihnya, misalnya :
·         sulit tidur jika banyak masalah
·         hilang nafsu makan
·         makan berlebihan.

2.      Kelainan kepribadian
Penderita sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Misalnya :
·         Orang suka marah-marah
·         Terlalu cepat mencintai seseorang
·         Memiliki kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain
3.      RetardaMental

Model-Model Konseling

1.                   Terapi Tingkah Laku Menurut Marquis
Terapi tingkah laku adalah suatu teknik yang menerapkan informasi-informasi ilmiah guna menemukan pemecahan masalah manusia. Jadi tingkah laku berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dan kondisi-kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka.
Istilah terapi tingkah laku atau konseling behavioristik berasal dari bahasa Inggris Behavior Counseling yang untuk pertama kali digunakan oleh Jhon D. Krumboln (1964). Krumboln adalah promotor utama dalam menerapkan pendekatan behavioristik terhadap konseli, meskipun dia melanjutkan aliran yang sudah dimulai sejak tahun 1950, sebagai reaksi terhadap corak konseling yang memandang hubungan antar pribadi, antara konselor dan konseli sebagai komponen yang mutlak diperlukan dan sekaligus cukup untuk memberikan bantuan psikologis kepada seseorang.
Aliran baru ini menekankan bahwa hubungan antar pribadi itu tidak dapat diteliti secara ilmiah, sedangkan perubahan nyata dalam prilaku konseli memungkinkan dilakukan penelitian ilmiah. Perubahan dalam perilaku itu harus diusahakan melalui suatu proses belajar atau belajar kembali yang berlangsung selama proses konseling. Oleh karena itu proses konseling dipandang sebagai suatu proses pendidikan yang terpusat pada usaha membantu dan kesediaan dibantu untuk belajar perilaku baru, dan dengan demikian mengatasi berbagai macam masalah.
Perhatian difokuskan pada perilaku-perilaku tertentu untuk dapat diamati, yang selama proses konseling melalui prosedur-prosedur dan teknik-teknik tertentu akhirnya menghasilkan perubahan yang nyata, yang juga dapat disaksikan dengan jelas. Jadi perilaku manusia merupakan hasil suatu proses belajar dan karena itu dapat diubah dengan belajar baru. Dengan demikian, proses konseling pada dasarnya sebagai suatu proses belajar.

Saturday, July 23, 2011

Tradisi Madeung dalam Masyarakat Aceh

Pelaksanaan madeung dilakukan selama 7 hari berturut-turut, tetapi ada juga yang dilakukan oleh orang-orang tertentu selama empat puluh empat hari berturut-turut (selama masa nifas) yang biasanya selesai ritual madeung ini sang ibu akan melaksanakan “manoe peut ploh peut” atau mandi suci. Selanjutnya dilakukan proses bakar batu toet batee (pemanasan batu). Batu yang telah dipanaskan lalu diangkat dan dibungkus dedaunan tertentu,seperti oen nawah (daun jarak) lalu dibalut kain beberapa lapis hingga panasnya masih dapat dirasakan tetapi tidak menimbulkan bahaya. Gulungan batu tersebut lalu disandarkan pada perut perempuan yang sedang berbaring di balai-balai tersebut, jika batu pertama sudah dingin, maka akan digantikan oleh batu kedua yang dibuat serupa dengan batu pertama, dan begitu juga dengan batu yang ketiga yang dipakai setelah batu kedua dingin terus-menerus secara bergantian, batu dipanaskan di dapur di bawah balai tersebut yang terus menerus berapi, api dari tungku kayu itu tak boleh terlalu besar, maka dari itu apinya perlu dijaga.

Friday, July 15, 2011

Orang Jepang Kurang Suka Dengan Facebook

Beberapa kali saya pernah megirimkan invitation ke teman mahasiswa Jepang untuk ikut bergabung di FaceBook (FB). Tapi undangan saya tersebut sangat jarang ditanggapi oleh teman saya. Ada satu dua orang yang menjadi anggota, tapi itupun tidak aktif. Hanya sekedar membuka account saja. Yang lumayan aktif biasanya hanya mahasiswa Jepang yang mempunyai banyak teman mahasiswa asing.
Tahun 2008 Mark Zuckerberg membuat aplikasi bahasa Jepang untuk menarik lebih banyak peminat FB dari negeri sakura. Ternyata harapan itu tidak terpenuhi. Memang sebagian besar warga Jepang sangat tidak terbiasa dengan aplikasi berbahasa Inggris. Tetapi ketika YouTube membuat aplikasi berbahasa Jepang, berbondong-bondong orang Jepang mengupload video ke sana. YouTube relativ lebih disenangi dibandingkan dengan FB. Ternyata bahasa bukan kendali

Monday, May 30, 2011

Seminar Nasional

Seminar Nasional
Reuni + Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Tema: "reaktualisasi Guru Bimbingan & Konseling menuju pelayanan yang bermartabat"


Tanggal 27  s/d 28 Juni 2011 di Auditorium FKIP Unsyiah Banda Aceh

Biaya Pendaftaran seminar :
Mhsiswa Rp. 50.000
Umum Rp. 100.000 saja...:D

Biaya Pendaftaran Reuni :
Alumni Rp. 100.000 saja...

segera datangi tempat pendaftaran di Ruang Pusat Pelayanan Psikologi & konseling (PPPK) / Gedung AAC Bank mandiri cab. Unsyiah Lt. 2 dpt juga melalui:
Reg BPD 014.02.03.610584-6  a/n Sdri. Qathrin Nida

Note : slip Pembayaran di bawa/ditunjukkan saat registrasi...
Cp : Sdr. Fahmi           (085 370 929 827)
       Sdri. Qathrinnida  (085 257 238 591)

Tunjukkan Keingintahuan anda tentang BK lebih dalam>>..>>>>
Diselenggarakan oleh Jurusan & Himpunan Bimbingan Konseling FKIP Unsyiah

Scedul Kegiatan & Rincian Dana dapat di download di bawah ini:
2. Rincian Dana


Khusus untuk Scedul Temu Sejawat/Reuni akan disesuaikan lagi sehingga semakin lebih baik...
apabila terdapat kesalahan/kekeliruan atau ketidak jelasan atas anggaran/scedul tersebut Hubg. kami
Cp. 085260944654/Saifan

Friday, May 27, 2011

Gangguan Somatoform


Gangguan somatoform dan disosiatif, berkaitan dengan gangguan kecemasan. Pada gangguansomatoform, individu mengeluhkan gejala-gejala gangguan fisik, yang terkadang berlebihan, tetapi pada dasarnya tidak terdapat gangguan fisiologis. Pada gangguan disosiatif, individu mengalami gangguan kesadaran, ingatan, dan identitas. Munculnya kedua gangguan ini biasanya berkaitan dengan beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan, dan terkadang gangguan ini muncul secara bersamaan.

Thursday, May 19, 2011

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Pendahuluan

Gangguan kepribadian merupakan gangguan psikologis kronis yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian negatif dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang.

Gangguan Kepribadian ada yang kontinum sehingga mereka dapat ringan sampai lebih parah dalam hal bagaimana luas dan untuk menunjukkan sejauh mana seseorang fitur gangguan kepribadian tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana, ciri-ciri kepribadian), selama masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll). Gejala dari gangguan kepribadian akan mendapatkan kekuatan dan mulai serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis mereka.

Tuesday, May 03, 2011

gangguan mood dan bunuh diri

Pendahuluan


Gangguan mood akhir- akhir ini semakin di kenali dan di perhatikan. Suatu kriteria gangguan mood pada seseorang adalah suatu kekacauan mood, seperti depresi. Depresi seringkali di pandang sebagai “demam influenza” dalam permasalahan psikologis sebab gejala inilah yang paling banyak pasiennya. Depresi merupakan keadaan yang hebat dan berlangsung lebih alam dibandingkan dengan kesedihan biasa. Biasanya penderita depresi mempunyai perasaan tidak berdaya dan pesimis.mereka merasa waktu berjalan amat lambat, dikarenakan orang yang depresi sangat sulit menghayati kegembiraan atau kenikmatan . akhirnya orang- orang yang depresi lebih sering menarik diri dari berbagai kegiatandan mengabaikan tanggung jawab dan pekerjaannya. Menurut sebuah penelitian, mengungkapkan bahwa seringkali seseorang yang depresi bersikap sangat kritis terhadap dirinya sendiri, merasa bersalah mudah tersinggung dan sulit mengendalikan diri dalam menentukan hidupnya sendiri. Pikiran- pikiran tentang mati, termasuk upaya bunuh diri
dapat saja terjadi.

Friday, April 22, 2011

Mengkritisi Polling Rektor Unsyiah


Penulis : Syaiful Bahri
PEMERINTAH Mahasiswa (Pema) Unsyiah beberapa waktu lalu mengadakan polling (jajak pendapat) pemilihan rektor. Polling tersebut melibatkan sembilan dosen Unsyiah sebagai tenaga bantuan teknis (technical assistant), walaupun sebagian dari mereka mengaku tidak dilibatkan secara intens.
Awalnya penulis hanya ingin memberikan apresiasi terhadap kreasi ini. Namun setelah membaca undangan launching polling beserta kuesioner dan metodologi yang digunakan-serta menyimak penjelasan salah seorang tim bantuan teknis bahwa hasil survey ini akan dapat menjadi second opinion-maka, penulis memandang perlu terlibat membina mahasiswa dalam polling ini, yaitu dengan mengkritisi aktivitas ini secara proporsional.

Sunday, April 10, 2011

AL QUR’AN DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


Al qur’an dan hadist adalah pedoman hidup ummat islam yang selalu menuntun mereka dalam semua aspek kehidupan, salah satu bidang penting di bahas dalam dua sumber ini adalah masalah keguruan. Hadist merupakan penterjemah dan penafsir utama terhadap al qur’an. Tidak berlebihan jika di katakan bahwa kurikulum pendidikan islam adalah al qur’an dan metodenya adalah hadits Nabi.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menetukan dalam suatu sistem pendidikan, karena ia merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

Tuesday, March 29, 2011

Konseling Populasi Khusus

Studi Kasus terhadap Layanan Konseling
Konseling untuk Populasi Khusus
bagi Siswa Tunanetra di SMTA Reguler

I. Pendahuluan
Orang yang tunanetra sering sekali digambarkan sebagai tak berdaya, tidak mandiri dan menyedihkan, sehingga terbentuk persepsi purbasangka (prejudice) di kalangan masyarakat awas bahwa orang tunanetra itu patut dikasihani, selalu butuh perlindungan dan bantuan. Dodds (1993) mengemukakan bahwa persepsi negatif tentang ketunanetraan tersebut sering sengaja dipertahankan dan diperkuat oleh badan-badan amal demi menggugah hati banyak orang untuk berderma. Hal yang serupa sangat sering kita jumpai di dalam masyarakat kita, di mana pencari derma berkeliling dari rumah ke rumah dengan mengatasnamakan tunanetra. Citra tunanetra yang digambarkan oleh para pencari derma tersebut bahkan diperkuat oleh pemandangan yang sering dijumpai di banyak pusat keramaian di mana orang tunanetra yang tidak berkesempatan memperoleh pendidikan, rehabilitasi atau latihan yang sesuai dengan kebutuhannya terpaksa harus menggantungkan dirinya pada belas kasihan orang lain. Sangat jarang orang awas bertemu dengan model peran tunanetra yang positif dalam wujud orang tunanetra yang kompeten dan mandiri. Di samping itu, media, seni rupa, literatur dan drama lebih sering menampilkan citra ketunanetraan yang negatif, yang cenderung

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosi adalah “kemampuan untuk menyingkapi pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami dan mengelolanya”.  
Kecerdasan Emosional memiliki 4 Dimensi yaitu:
1.      Mengenali, menerima dan mengekspresikan emosi (kefasihan emosional)
Caranya:
ü  Mampu membaca emosi yang tergambarkan pada wajah, suara, gerak anggota badan, alunan musik, intisari cerita atau hikayat, dan juga mampu mengungkapkan emosi-emosi ini dengan baik.
ü  Mampu membedakan emosi orang lain, bentuk dan tulisan, baik melalui suara, ekspresi wajah, dan tingkah laku.
ü  Mampu membedakan emosi yang jujur dan emosi yang dibuat-buat, atau emosi yang biasa dan mendalam.   

2.      Menyertakan emosi dalam kerja-kerja intelektual    
Caranya:
ü  Mampu mengaitkan emosi tertentu dengan tindakan – responsif akal. Misalnya, jika hidung mencium bau, mata melihat warna atau melihat gambar, maka emosi kita memberikan tanggapannya. Atau dengan kata lain, kita mampu mengaitkan emosi dengan kegiatan berpikir, memberikan penilaian, atau memecahkan suatu masalah.
ü  Mampu memasukkan emosi dalam kegiatan intelektual untuk menganalisa atau memaham

Gangguan Khayalan (Delusional Disorder)

DEFINISI
Gangguan Khayalan (Delusional Disorder)
Gangguan khayalan ditandai dengan satu atau lebih keyakinan palsu yang berlangsung setidaknya 1 bulan. Gangguan khayalan biasanya pertama kali mempengaruhi orang di pertengahan atau akhir kehidupan orang dewasa. Khayalan cenderung tidak aneh dan berhubungan dengan situasi yang bisa secara masuk akal terjadi dalam kehidupan nyata, seperti diikuti, diracuni, terinfeksi, cinta jarak jauh, atau ditipu oleh pasangan atau kekasih. Beberapa subjenis pada gangguan khayalan diketahui Pada subtipe cemburu, orang tersebut berkeyakinan bahwa pasangan atau kekasih tidak setia. Keyakinan ini didasari pada kesimpulan yang tidak benar oleh ‘bukti’ yang meragukan. Di bawah beberapa keadaan, serangan fisik kemungkinan menjadi bahaya yang signifikan. Pada subtipe penyiksa, orang tersebut percaya bahwa dia direncanakan untuk dilawan, diselidiki, difitnah, atau diganggu. Orang tersebut bisa mencoba berulang-kali untuk memperoleh keadilan dengan protes ke pengadilan dan para agen pemerintahan lainnya. Jarang, kekerasan kemungkinan dipilih untuk pembalasan penyiksaan yang dibayangkan. Pada subjenis somatik, orang tersebut terlalu disibukkan dengan fungsi atau atribut tubuh, seperti kelainan atau bau fisik yang dibayangkan. Khayalan tersebut bisa juga mengambil bentuk kondisi kesehatan umum yang dibayangkan, seperti infeksi parasit.

HIPOTESIS

A.  Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian sementara itu, menurut Arikunto (1995 : 71) hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang di ajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.
Istilah hipotesis berasal dari gabungan kata hipo yang artinya dibawah dan tesis yang berakti kebenaran, jadi hipotesis berakti dibawah kebenaran artinya, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.

Thursday, March 24, 2011

Emosi harga diri dan integrasi kepribadian


A.      Pendahuluan
Pada dasarnya emosi dapat di katakan sebagai suatu pembawaan yang di pelajari dan di sadari. Kadang – kadang dinamakan kecenderungan yang di pelajari. Sedangkan pembawaan yang tidak di sadari , tapi di pelajari dinamakan komplek jiwa. Di katakan bahwa seseorang mempunyai rasa cinta kepada orang lain. Dan kita dapati bahwa ia cenderung kepada teman dalam bermacam – macam kesempatan, pengaruh yang berbeda dari satu keadaan kepada yang lainnya. Maka perasaan dalam hal ini menyerupai naluri. Naluri – seperti yang telah kita katakan – adalah kesediaan jiwa yang teransang dalam situasi tertentu. Akibat teransangnya hal ini terjadi lah emosi dan tindakan, dan tindakan itu di kehendaki oleh situasi yang merupakan salah satu faktor yang meransang naluri itu.
Pada umumnya , emosi itu bisa konkret dan bisa abstrak. Maka emosi yang kokret berkisar pada hal – hal yang dapat di raba  seperti orang dan benda. Adapun emosi yang  absrak terpusat pada pengertian. Seperti cinta akan keindahan, cinta harga diri, benci pada aniaya, menghargai yang kuat dan menghina khianat.

Thursday, March 17, 2011

Survey Permasalahan BK

Lapisan masyarakat yang mendapat perhatian utama dari layanan Bimbingan adalah generasi muda, kenyataan ini tidaklah mengherankan semua pihak, karena usia muda adalah suatu fase dimana seorang individu banyak menghadapi masalah khususnya dalam hal pengembangan diri dan pencarian jati diri, maka lembaga – lembaga pendidikan selayaknya memberikan perhatian penuh guna mendampingi dan membantu generasi muda dalam menyelesaikan tugas mengembangkan dirinya. Disinilah program layanan Bimbingan Konseling pada lembaga pendidikan diharapkan dapat membantu generasi muda ( anak didik ) agar dapat mengembangkan diri secara optimal.
Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah upaya untuk mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individual dalam segenap dimensi kemanusiaannya, agar ia menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual dan sosialnya, kehidupan jasmaniah dan rohaniahnya serta kehidupan dunia dan akhiratnya ( Prayitno, 2002 ). Pengembangan manusia adalah upaya pembudayaan dengan orientasi terbentuknnya manusia berbudaya, atau upaya pendidikan dengan orientasi terbinanya peranan individu di masyarakat dan upaya bimbingan dengan orientasi berkembangnya segenap potensi individu secara optimal dan kesemuanya dalam arti yang seluas – luasnya. Diharapkan manusia yang berkembang seperti itu akhirnya menjadi warga masyarakat yang berfungsi sebagai sumber daya manusi yang efektif bagi kehidupan kemanusiaan yang dinamis dan maju.

Monday, March 07, 2011

Layanan Bimbingan Konseling Sarat Nilai

Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), menulis sebuah artikel yang dimuat dalam harian Pikiran Rakyat, 6 September 2006, hal. 20 dengan judul tulisan “Layanan Bimbingan dan Konseling Sarat Nilai”. Isi tulisan kiranya dapat disarikan sebagai berikut :
Bahwa tugas seorang konselor adalah menyelenggarakan layanan kemanusiaan pada kawasan layanan yang bertujuan memandirikan individu dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengembilan keputusan tentang pendidikan, pilihan dan pemeliharaan karier untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum.melalui pendidikan. Makna melalui pendidikan mengandung penekanan keharusan sinergi antara guru dan konselor.

Saturday, February 05, 2011

Mengenal Psikologi Perkembangan

MENGENAL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
1. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.
2.       Kegunaan psikologi perkembangan.
        Berikut ini akan dikemukakan kegunaan psikologi perkembangan sebagai berikut:
§  Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
§  Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak, maupun tingkah laku lainnya.
§  Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
§  Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
§  Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.

MENGENAL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

1. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.
2.       Kegunaan psikologi perkembangan.
        Berikut ini akan dikemukakan kegunaan psikologi perkembangan sebagai berikut:
§  Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
§  Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak, maupun tingkah laku lainnya.
§  Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
§  Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
§  Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.

Laporan PPL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Agar dapat hidup sesuai dengan martabat manusiawi, manusia perlu mengetahui bahkan menguasai banyak hal. Untuk itu manusia perlu belajar, hanya dengan belajar manusia dapat mengembangkan minat, bakat dan kepribadian yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan selalu berkaitan dengan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk mempersiapkan tenaga terlatih dan terdidik bagi kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) merupakan salah satu fakultas yang mendidik mahasiswa/i agar dapat menjadi Guru yang profesional dan memiliki Imtaq-Imteq.
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan Fakultas KIP untuk menciptakan tenaga-tenaga pendidik dibidang tertentu. Salah satu langkah yang ditempuh Fakultas KIP adalah dengan menetapkan mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat menunjang terciptanya tujuan dari Fakultas KIP UNSYIAH.

Thursday, February 03, 2011

Guru BK Diminta Proaktif Tentukan Karir Siswa

BANDA ACEH - Guru Bimbingan dan Konseling (BK) diminta lebih proaktif membimbing siswa-siswanya dalam menentukan karir dan masa depan mereka. Tak hanya itu, guru BK juga diminta mengawasi terjadi pergeseran nilai di kalangan pelajar, terutama dengan mulai hadirnya komunitas punk di Kota Banda Aceh. Hal itu dikatakan Kabid Dikmen pada Dikpora Kota Banda Aceh, Drs Amiruddin pada pembukaan penyegaran kembali guru BK se-Banda Aceh dan Aceh Besar, yang diselenggarakan Yayasan Nusantara Indah bekerja sama dengan ILO, di Banda Aceh, Jumat (28/1).

Monday, January 31, 2011

Daftar Nama Dosen BK di USK

Drs. Amiruzzahri Amin, M.Pd
131253104 Aceh Utara, 11-11-1953 IVA/Pembina/1-10-1998 Bimbingan Konseling

Drs. Said Nurdin, M.Si
131472009 Pidie, 12-10-1957 IIID/Penata Tk. I/1-4-1998 Psikologi


Dra. Nurjannah, MM
131803158 Surakarta, 18-10-1963 IIIC/Penata/1-10-1998 Psikologi

Drs. Tajuddin Ali, M.Pd
130805401 Pidie, 25-6-1952 IVB/Pembina Tk. I/1-10-1999 Bimbingan Konseling

Drs. M. Nazir Basyir, MS
130344773 Aceh Barat, 10-5-1945 IVB/Pembina Tk.1/1-10-1997 Bimbingan Konseling

Drs. Saiful Bahri, M.Pd
131628108 Aceh Timur, 19-12-1960 IVB/Pembina Tk.I/1-10-2002 Bimbingan Konseling

Drs. Zulkifli Amin, M.Pd.Kons
130364999 Pidie, 3-6-1945 IVA/Pembina/1-10-1998 Bimbingan Konseling

Thursday, January 06, 2011

Tips Agar Tidak Kecanduan Facebook

Facebook, sebuah jejaring sosial yang paling populer saat ini. Jumlah pengguna facebook di indonesia per 31 maret 2010 telah mencapai 20,775,320 orang ( sumber : nick burcher ). Maka wajar saja, menurut alexa, facebook adalah situs yang paling banyak di akses di indonesia setelah google. Facebook mempunyai dampak positif dan negatif bagi kita, seperti yang dalam artikel sebelumnya tentang dampak positif dan negatif facebook.

Facebook adalah candu. Ya, mungkin kata2 tersebut tepat untuk menggambarkan facebook. Bagaimana tidak, seseorang rela menghabiskan berjam - jam di depan komputer, atau mungkin dengan handphone-nya hanya untuk mengupdate status, mengomentari status orang lain, menulis pesan di wall yang sebenarnya tidak terlalu penting, main game, atau hanya sekedar mencari teman baru.
Apapun yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan selalu diungkapkan melalui facebook. Tangan serasa gatal bila tidak membuka browser lalu mengetikkan facebook.com di address bar, meskipun itu hanya sehari saja. Sepertinya ga ada facebook ga rame, hehehe.

SEFT sebagai Model Terapi

Spritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah salah satu dari banyak metode yang berkembang untuk membantu klien untuk mengatasi masalah mereka. Teknik semacam ini memiliki keunikan dalam, dasar terminologi filosofis, serta tahapan diambil dalam aplikasi. Meskipun perbedaan tersebut, SEFT dikembangkan sesuai dengan sifat manusia. Hal ini dirancang untuk memenuhi sisi spiritual yang melekat pada setiap orang.

Pendahuluan
Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah yang selalu terjadi dalam berbagai aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Disisi lain, keinginan untuk bebas dari keterikatan masalah merupakan usaha berbagai pihak dan pengembangan metode maupun peningkatan pemikiran dan keyakinan. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi terbaik dan memberikan berbagai pilihan alternatif dalam hal mengatasi tekanan psikologis, sosiologis, maupun ekologis yang mengganggu kebahagiaan hidup manusia.
Kebahagiaan, ketentraman, dan kesehatan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh aliran-aliran dalam bimbingan dan konseling, tidak ketinggalan aliran psikoterapi lainnya. Dari serangkaian aliran-aliran yang senada muncul metode orisinil dan praktis yang dapat dipergunakan membantu binimbing mengatasi masalah yang dialami, seperti halnya hipnosis, zen terapi dan meditasi (Mulyo, 1996). Di dalam prosesi bimbingan yang sedang berlangsung pembimbing membantu binimbing menentukan pilihan, menemukan solusi, menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dapat merencanakan masa depan, dan menjadi manusia mandiri. Lebih jauh dalam proses bimbingan binimbing akan menambahkan nilai-nilai kehidupan yang berkualitas dalam dirinya sendiri, serta dapat membantu orang lain yang membutuhkan.

Daftar Temuan