Yaitu gangguan psikologi yang menganggu keadaan fisik.
Macamnya:
gangguan berat
turunnya fungsi sosial (orang yang biasanya bisa bekerja sampai yang tidak bisa bekerja), sampai gangguan yang bersifat psikotik (gila).
Realitanya buruk (tidak realitas)
Membahayakan diri sendiri atau orang lain besar
Memerlukan bantuan orang lain
Insight buruk (tidak tahu dirinya sendiri)
gangguan ringan
• funsi sosial terganggu tapi masih bisa digunakan
• realitanya masih baik
• membahayakan dirinya atau orang lain kecil
• untuk pengobatannya dengan keinginan sendiri
OBSERVASI DALAM PSIKOLOGI KLINIS
Penampilan
Memakai bahasa non verbal yaitu bahasa tubuh, juga asertivitas yaitu ketrampilan sosial untuk mensejahterakan seseorang tanpa kita menderita.
Isi pikiran
Adanya waham ; yaitu keyakinan yan tidak harus benar tetapi diyakini oleh klien.
Realitas ; OWTS
• Orientasi terhadap seseorang
• Menanyakan waktu pada klien
• Menanyakan tempat
• Suasana
Fungsi peran
Misal : menanyakan apakah bisa tidur atau tidak?
Heteroanalisis
Yaitu: analisis yang banyak, keterangan yang didapat selain dirinya.
Misal: polisi
Tanda-tanda yang bisa memberikan: keluarga, orang dekat yang bisa dipercaya.
TANDA-TANDA:
Cemas : sukar tidur, mimpi buruk
Depresi : mudah tidur, tetapi kalau dini sudah bangun tidak dapat tidur lagi, kalau mimpi dalam keadaan sendirian.
NEUROSA
A. Pengertian neurosa
Yaitu : kesalahan penyesuaian secara emosional karena tidak dapat diselesaikannya konflik tak sadar.
Kecemasan yang timbul dirasakan secara langsung atau diubah sebagai mekanisme yang menimbulkan gejala-gejala subjektif dan mengganggu.
Penderita neurosa sebenarnya sangat terganggu dan mempunyai unsur-unsur kepribadian.
Penderita neurosa ini mempunyai penilaian realitas dan tidak ada penurunan.
Psikodinamika:
Pada gangguan neurosa : reaksi abnormal untuk menghilangkan kecemasan.
* kecemasan terjadi karena adanya konflik yang tidak dapat diatasi secara benar dan akan muncul sesuai dengan tipe kepribadian seseorang.
* karena konflik tersebut tidak dapat diatasi secara benar maka kecemasan dan ketegangan selalu ada.
* untuk menggunakan individu tersebut, menggunakan defend mechanism.
Psikoterapi digunakan agar penderita menggunakan defend mechanism yang benar dan membuang DM yang salah.
Untuk dapat memahami penderita neurosa maka psikolog harus dapat memahami predisposisi.
Gejala sekarang dan situasi pada masa kanak-kanak yang masih belum teratasi secara emosional.
B. JENIS NEUROSA
1. NEUROSA CEMAS
Ditandai dengan kecemasan yang tidak terikat pada satu benda atau mengambang.
Bila hebat sekali maka akan terjadi panik. Dalam keadaan panik akan berbahaya dan bertindak agresif.
Pada penderita ini, gejala somatik tampak jelas, sedangkan gejala psikologis adalah was-was, merasa tidak aman, dan kondisi tegang terus-menerus.
Pada gangguan seksual, terjadi ejakulasi dini.
2. NEUROSA HISTERIONIK
Yaitu fungsi badan atau mental yang hilang tanpa dikehendaki, tanpa kelainan otot.
Gejala ini akan timbul terutama pada penderita yang mengalami tekanan emosional yang hebat dan memiliki arti simbolik mengenai konfliknya.
Misal: ketika seorang pasien tidak suka dengan mertuanya, dan ketika pasien mendengarkan lagu kesukaan metuanya, pasien merasa tidak senang dan akan mengalami histerionik yaitu misalnya buta.
Treatment : diberi sugesti, contohnya dilatih berdiri secara tegas.
3. NEUROSA DEPRESIF
Merupakan gangguan perasaan dengan ciri-ciri :
Berkurangnya semangat, harga diri rendah,sering menyalahkan diri sendiri, ganguan makan dan tidur dan makan.
Neurosa depresif berakar pada rasa bersalah yang tidak disadari, Ambivalensi (ragu-ragu).
Orang dengan neurosa depresif biasanya ragu-ragu dengan orang yang ditakuti dan karena pada norma masyarakat.
4. NEUROSA NEURASTENIA
Ditandai : kelesuan umum yang menaun, mudah lelah, kehabisan tenaga.
Kepribadian premorbit biasanya merasa ditolak, terus menerus tak terima orang lain tetapi pada pekerjaan yang berminat, penderita ini lupa akan lelahnya dan menyesaikan pekerjaan sanpai selesai.
5. NEUROSA PERSONALISASI
Keadaan dimana seseorang didominasi oleh ketidakwajaran (unreality). Dan asing terhadap dirinya sendiri. Misalnya tubuh/lingkungannya tidak wajar,merasa aneh,seperti mimpi, sering merasa ditinggalkan/sendirian, kadangkala ia merasa diluar dirinya.
6. NEUROSA HIPOKONRIK
Tidak ada gangguan organik.
Pikiran penderita ini terpaku pada kesehatan fisik, contoh : tiba-tiba sakit ini berbeda dengan gangguan pisikomatik yaitu benar-benar ada gangguan genetic atau organik.
GANGGUAN MAKAN
Pengertian gangguan makan
Yaitu : gangguan kehilangan nafsu makan kemudian kesulitan pemberian makan pada bayi dan anak-anak tetapi kadang ada pada penderita skizophrenia.
Macamnya :
1. ANOREXIA NEUROSA
Yaitu penurunan berat badan secara sengaja yang dimulai atau dipertahankan oleh si penderita.
Biasanya pada gadis atau wanita muda.
Kekuranan gizi yang terus menerus akan menyebabakan hormone atau metabolisme tubuh.
Berat badan tetap 15% dibawah normal.
Pengurangan berat badan dilakukan sendiri tanpa ada yang memerintah dengan mengurangi lemak.
Penderita ini kadang kala terjadi olahraga yang berlebihan, merangsang diri untuk muntah, makan obat penurun berat badan.
Gangguan psikologis yang patologis terdapat pada distorsi citra tubuh, takut gemuk yang terus menerus.
Indeks masa tubuh yang benar :
Pada wanita biasanya teadpat Aminore, pada pria terjadi penurunan gairah seks.
Jika terjadi pada pria pubertas, perkembangan pubertas tertunda. Pada wanita, buah dada tidak berkembang. Pada pria, genitalnya tetap kecil. Kesembuhan bisa sempurna meskipun menarche terlambat.Gangguan ini mungkin disertai depresi dan obsesif.
2. BULIMIA NEUROSA
Ditandai oleh serangan berulang dari perilaku makan yang berlebihan dan pre okupasi yang berlebihan tentang berat badan sehingga penderita menggunakan cara yang sangat tepat de ngan mengurangi efek kegemukan kemudian penderita merangsang diri untuk muntah. Muntah yang berulang-ulang yang diusahakan secara sengaja oleh penderita.
Dampaknya :
Kekacauan elektrolit dan komplikasi fisik sehingga berat badannya jadi kacau.
Tanda yang tampak :
Penderita pre okupasi, keinginan makan yang tidak tertahankan tetapi berusaha untuk merangsang muntah, memakai pencahar, puasa berkala, obat penekan nafsu makan, menentukan ambang batas sendiri.
Penyakit berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Kadang penderita ini mengalami gejala depresi, pencemas, pefeksionis.
Treatment : harus sesuai dengan penyebabanya.
PROBLEM SEXUAL
Organik
Psikogenik
mood : depresi dan mania
kehilangan minat dan semangat, mengurangi motorik
probem sexual : kehilangan minat
depresi : penurunan selera
mania : peningkatan suasana hati lebih meningkat serta peningkatan selera.
cemas
mudah ereksi, tetapi terjadi ejakulasi dini pada laki-laki, pada wanita ada peningkatan selera.
psikologi yang lain
ditangani dengan psikoterapi
misalnya : gangguan waham; keyakinan yang salah.
gangguan paranoid
secara keseluruhan gangguan sexual ada peningkatan, dorongan, aktivitas tetapi juga ada penurunan aktivitas.
Bersifat individual.
Hal-hal yang mempengaruhi problem sexual :
Defend mechanism, kesehatan, factor religi.
Perbedaan :
Pada laki-laki: peningkatan biologis, ejakulasi dini, kehilangan kemampuan ereksi
Pada wanita : tidak punya selera atau sebaliknya selera meningkat, factor kecemasan, penurunan mood.
Bagaimana seorang psikolog berperan dalam problem sexual :
kita mengetahui jenis ganguan problem sex
bila mencoba alur analisis (bertanya pada yang besangkutan)mengenai riwayat gangguan sex itu sendiri.
kalau misanya ada problem homosex, kitaharus memahami problem gangguan tersebut (apakah karena factor kesalahan belajar, contoh : dulu tertarik pada lawan jenis, tetapi sering dikecewakan shingga trauma) karena bawaan dari kecil.kalau semua sudah ditangani dengan pisiko terapi dan farmakologi.
GANGGUAN PERKEMBANGAN
Omzetnya bervariasi pada masa kanak-kanak keterlambatan perkembangan yang berhubungan erat dengan kematangan biologis berlangsun terus menerus dengan pertumbuhan yang khas fungsi yang terganggu bahasa, koordinasi motorik gangguan tersebut misalnya : gangguan bicara dan bahasa yang mudah terlihat pada anak usia 2 tahun tidak muncul kata-kata yang bisa diucapkan misalnya : “mimik,maem” pada usia 3 tahun tidak tahu kata majemuk sederhana atau mengalami gangguan exspresi bahasa.
GANGGUAN BELAJAR
Gangguan pola normal penguasaan ketrampilan karena proses kognitif.
GANGGUAN MEMBACA
Pada anak sekolah 6-7 tahun, ada kata-kata yang dilupakan, bacaan lamban, salah mengawali, memutarbalikkan kata-kata, dalam membaca tidak tahu isinya, tidak dapat menyimpulkan apa yang dibaca, kesalahan mengeja atau menulis secara lantang.
GANGGUAN AVASIA
Kehilangan berbahasa (diam).
GANGGUAN BERHITUNG
Berkaitan dengan retardasi mental tetapi kekurangannya adalah ketidakmampuan dasar berhitung sesuai dengan usianya.
Pada usia selanjutnya, sulit mengerti konsep berhitung yang mendasari, tidak mengenal angka, tidak mengenal lambang, tidak mampu meletakkan titik decimal.
GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KHAS
Koordinasi motorik anak dalam gerak halus dan kasar harus sesuai dengan teman-teman sekitar.
Yang mudah dilihat : cara berjalan yang aneh, mudah tersandung, kesulitan menyusun bentuk bangunan, kesulitan dalam sekolah (menulis).
Ada beberapa kasus karena berat lahir (premature).
GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
Abnormalitas kualitatif dalam pola interaksi sosial dan komunikasi, gerakan terbatas, stereotype yang berulang.
Akan nampak sekali kondisinya pada usia 5 tahun.
Biasanya fase perkembangan sejak bayinya abnormal, Autistik masa kanak (bisa dilihat pada usia 3 tahun dalam bidang social, komunikasi, perilaku kurangnya respon timbal balik sosio-emosional, kurangnya respon terhadap emosi orang lain, orang kreatif dan fantasi dalam berfikir, pada prilaku cendrung tipis, tak bisa bermain dengan orang lain, terhadap kekekalan yang lain, terhadap kelekatan yang aneh terhadap benda yang lembut (mis : bantal), menolak perubahan dalam tata ruang, kadang ada fobia , gangguan makan dan tidur, agresifitas, kadang ada prilaku menciderai diri sendiri, perilaku menyakiti diri lebih banyak.
Yang mudah dihapal :
Pada usia 3 bulan pertama tidak respon terhadap lingkungan dan sosio emosional.
SYNDROM RETT
Banyak terjadi pada wanita, pada awal perkembangan normal atau mendekati normal tetapi kemudian timbul gangguan berupa kehilangan kehilangan keterampilan tangan dan kemampuan bicara menurun, gerakan memeras
Gerakan tangan yang bertujuan hilang (tidak bisa langsung ),
Fungsi sosialisasi berhenti tetapi perhatian terhadap lingkungan masih.
SYNDROM ASPERDER
Kendala interaksi social timbal balik contoh : autistic dan disertai keterbatasan perhatian dan aktivitas. Tetapi kemampuan berbahasa dan kognitif pernah berkembang, kecerdasannya normal tetapi biasanya canggung, kadang muncul episode psikotik dalam masa dewasa
GANGGUAN EMOSIONAL PADA ANAK
Merupakan sesuatui yang normal, tetapi kalau focus ketakutan akan menggangu funsi social.
Anxietas : ketakutan berpisah
Tanda-tanda gangguan cemas :
• Ketakutan yang tidak realitas
• Kekawatiran terhadap tokoh yang diakrabinya
• Peristiwa buruk contoh : diculik
• Pikiran terus menerus tentang perpisahan
• Kalau tidur sendiri tanpa orang yan diakrabi takut,siang hari juga takut
• Mimpi tentang perpisahan
• Apabila terjadi perpisahan, muncul gejala fisik contoh : mual
• Kesedihan yang berlebihan tentang perpisahan
• Seringkali ngadat (ngambek) pada saat maupun selama perpisahan
GANGGUAN ANXIETAS PADA ANAK
Anak juga bisa mengalami phobia misalnya ketakutan pada hewan
GANGGUAN ANXIETAS SOSIAL PADA ANAK
Tanda-tanda :
• Merasa curiga pada orang yang tidak kenal dan mengganggu fungsi sosialnya
• Takut berpisah dengan orang yang diakrabi dan ketakutan tersebut merupakan ketakutan yang tidak normal sebelum umur 6 tahun.
GANGUAN PERSAINGAN ANTAR SAUDARA (Sibling Rivali Disolder)
v Gangguan emosional dengan kelahian adik yang bersifat ringan tetapi ininya lama
v Tanda-tanda :
• Adanya rasa bersaing
• Onsen setelah beberapa bulan adik lahir merupakan ganguan emosional yang ditandai perasaaan sedih mungkin juga pemusuhan dan disfory (sedih)
GANGGUAN FUNGSI SOSIAL PADA ANAK
Penarikan diri yang serius
v Bentuk
MULTISME ELEKTIF
Gambaran :
anak hanya mau bergaul dengan orang-orang tertentu tetapi anak tersebut sebetulnya mampu berbicara, tetapi alasan situasi tetap tidak mau
pendekatan : disentisiasi (sedikit demi sedikit )
GANGGUAN KELEKATAN
Gambaran :
Ditandai dengan takut dan kewaspadaan yang berlebih dengan orang lain dan upaya untuk menenangkan tidak bisa
Kadang kala terjadi reaksi agresif pada diri sendiri dan lemahnya interaksi social dengan kelompok seusianya gangguan seperti ini dampaknya lama dan perlu pendampingan berkepanjangan kadang sampai dewasa masih butuh konsultasi.
SOSIAL WIDHONAL
Adalah penarikan diri anak yang tidak mau bersosialisasi.
Bisa karena ditolak dengan teman-teman yang lain, yang dimanifestasikan anak dengan mengisolasi diri yang ditunjukkan dengan perilaku (sangat malu, gampang tersinggung, lebihbaik bermain sendiri). Tetapi bisa juga anak yang ditinggalkan dan ditolak oleh teman-temannya. Adakalanya bawaan anak mempunyai aktivitas sendiri yaitu aktivitas social.
Anak tersebut melalui motif pendekatan social rendah meskipun bahkan menolak,jika anak bermain sendiri sebelum usia sekolahmelalui kecemasan atau kecenderungan akan cemas. Anak seperti ini harus segera mendapat perhatian dari orangtua atau guru karena pada usia sekolah akan menarik diri, takut, cemas dan menarik diri dari social.
(keadaan sama sampai remaja).
Pada usia remaja ditandai dengan kepribadian schizoid yaitu suka menyendiri, menarik diri dari lingkungan social, menyukai pekerjaan dan melakukan sendiri, hanya punya teman intim setengah orang saja, ekspresi emosi rendah, sifat introvern, sedikit berteman, emosi positif rendah, rasa humor rendah, terpisah dari lingkungan, secara emosional mereka tampak datar, terbatas, dingin, kekerasannya tampak hebat.
GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGHINDAR
Harga diri rendah, takut dinilai negative oleh orang lain, menghindari lingkungan social dan kognitif.
Ciri khas : berdiam diri pada lingkungan social atau kontak social, menghindari kontak personal, sangat sensitif terhadap kritik, menunjukkan sedikit hasrat aveksi, penerimaan dan persahabatan sulit.
Perasaan takut ditolak membuat dia tidak mau bersosialisasi, maka hanya mau bersosialisasi dengan partner jika menjamin akan menerima.
DEFEND MEKANISM
Adalah kewaspadaan.
Sering gugup, ini mengakibatkan hubungan social tidak memuaskan baik dari diri dan orang lain, hal ini merusak kualitas hubungan dan beakibat penolakan, biasanya membatasi stimuni lingkungan dan mengundurkan diri dari pengalaman bersosialisasinya.
KEADAAN SOSIAL
Ini juga terlihat pada fobia social (gangguan internalisasi yang melibatkan rasa takut yang nyata dan menetap akan situasi social atau situasi kinerja yang dapat terjadi karena rasa malu.
Misal : kalau dia harus pidato di depan umum.
Mereka takut akan tanggapan orang lain dan mempunyai motivasi besar untuk menghindar dari orang lain, mereka tidak aman jika berhubungan dengan orang lain, tetapi mungkin orang tersebut membangun hubungan yang menyenangkan dengan orang lain, tetapi bisa juga karena menarik diri, tidak mampu atau merasa bodoh.
GANGGUAN CEMAS MASA ANAK-ANAK
Perjalanan penarikan diri :
Ketidakamanan hubungan perlekatan orangtua dengan anak
Kewaspadaan social dan gaya perilaku menarik diri
Perasaan tidak aman dan kewaspadaan yang berlebihan serta penyendirian akan berdampak pada kemampuan menyesuaikan diri social emosional.
STRES DAN GANGGUAN FISIK
Factor yang mempengaruhi :
Umur ; semakin tua seseorang semakin mudah mengalami stress.
Jenis kelamin ; pada wanita karena menstruasi menyebabakan stress yang berdampak pada kondisi fisik.
Jumlah beban ; sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, semakin tidak sesuai semakin menimbulkan stressor yang dirasakan.
Stress adalah sesuatu yang mengganggu.
Dampaknya ;
Dampak pada pekerjaan ; turunnya motivasi, prestasi kerja yang menurun.
P= f M*A*O
Dampak pada fisik ; hipertensi, gula, letih, depresi, cemas, pusing.
Dampak pada mental ; iritabel (perilaku), panic (cemas), depresi (diri sendiri:pasif dan aktif)
Cara mengatasi ; datang ke dokter, apabial belum sembuh dating ke psikolog.
Intervensi yang sesuai ; rasional emosi (terapi).
Stress pada pekerjaan bisa berdampak fisik dan mental:
Fisik : mual, muntah, capek yang tidak hilang-hilang.
Mental : depresi, cemas, gampang marah, vatabel.
TERAPI RASIONAL-EMOTIF (Albert Ellis)
Berdasarkan konsep ; manusia sebagai korban pola pikir sendiri yang tidak rasional.
Konsep manusia menurut Ellis ;
Manusia mengkondisioning diri sendiri terhadap perasaan yang mengganggu.
Kecenderungan biologis sama halnya dengan kecenderungan cultural untuk berpikir salah dan tidak berguna, misalnya: kecewa
Keyakinan yang salah dan mengganggu=mengecewakan diri sendiri.
Kemampuan mengubah proses kognitif, emosi dan perilaku memungkinkan unutk bereaksi berbeda dengan biasanya, menolak, mengecewakan diri sendiri, melatih diri mempertahankan gangguan sesedikit mungkin.
Menurut Patterson:
Pribadi itu unik ; rasional dan tidak rasional.
Hambatan emosi dan psikologis diakibatkan oleh cara berpikir tidak rasional.
Pikiran tidak rasional berakar dari hal-hal tidak logis yang dipelajari sejak awal.
Pikiran menyertai emosi, jika emosi terganggu pikiran tidak rasional.
Hambatan emosi berlanjut karena verbalisasi internal.
Manusia memiliki kemampuan memahami keterbatasannya, melawan kecenderungan menolak diri.
Pikiran negative harus dilawan pikiran logis dan rasional.
Terapi sebagai usaha reedukasi :
Tugas
Mengajarkan strategi untuk memperkuat proses pikir.
Tujuan terapi :menghilangkan cara berpikir tidak logis, mengganti dengan sesuatu yang logis dan rasional.
Terapis perlu memahami perilaku pasien.
Langkahnya :
Menunjukkan bahwa cara berpikir pasien tidak logis.
Menunjukkan, mempertahankan berpikir tidak logis
Mengubah cara berpikir pasien dengan membuang cara berpikir tidak logis.
Peran dan kegiatan terapis :
Membawa paisen pada akar persoalan.
Mendorong pasien mengemukakan pikirannya.
Menunjukkan dasar cara berpikir tidak logis.
Analisis logis.
Mengemukakan keyakinananya salah dan dapat menimbulkan gangguan emosi dan perilaku.
Pergunakan humor atau cara lain.
Pikiran dapat diganti dengan yang lebih rasional.
Mengajari pasien menggunakan pendekatan ilmiah.
Secara singkat : pendekatan langsung untuk menyerang dan menghilangkan pikiran negative.
Fungsi kognitif dengan : tugas (Assigment Homework) yaitu perubahan kata dan bahasa.
Fungsi emosi dengan :
Teknik imajinasi dengan visualisasi atau menggambarkan yang baik.
Bermain peran (role play).
Latihan menghadapi hal-hal memalukan (shame-attacking experience).
Terapi rasional-emotif dapat digunakan untuk :
Depresi, ansietas, gangguan karakteriologis, sikap melawan, masalah seks, percintaan, perkawinan, pengasuhan, masalah perilaku pada anak dan remaja.
Dapat digunakan sebagai terapi individual, kelompok, terapi jangka pendek,dan terapi keluarga.
Dilaporkan efektif dan berhasil.
DELINIUM, DEMENSIA, DAN AMNESIA
Penyebab :
kondisi medis umum
gangguan penggunaan zat
§ untuk mendiagnosis, para psikolog sering menggunakan mini mental state examination contoh: orang bertanya nama, tempat yang ada. Sekarang tahun berapa?
§ Untuk menguji atensi atau perhatian, kurangi 7 dari 100
§ Untuk menguji memory, mengatakan tadi saya bicara apa?
§ Untuk tes bahasa, klien memberi nama benda yang ada.
§ Mengulang kata-kata yang tidak ada artinya, contoh: 3 kata (gedung batu rambut)
§ Untuk mengetes pemahaman, anda bisa menyuruh pasien mengambil kertas, lipat jadi 2, taruh dilantai
§ Membaca dan melakukan perintah, contoh: tutup telinga kanan
§ Pasien diminta menulis apa saja, contoh: buat kalimat
DELINIUM
Tanda pertama:
Adanya gangguan dari kesadaran yang bisa dilihat dari fungsi kognitifnya.
Gangguan perilakunya premor.
Tidak terkoordinirnya sebuah perilaku.
Kencing yang tidak biasa.
Biasanya mendadak hanya beberapa jam atau hari dan kemudian menghilang.
Penyebab utama:
Terganggunya sistem-sistem tubuh diluar susunan sistem syaraf pusat.
Contoh: gagal ginjal, gagal hati.
Tetapi juga sebagai penyebab dari gangguan system syaraf pusat.
Contoh: epilepsi, ayan.
DEMENSIA
Adanya gangguan fungsi kognitif tetapi kesadarannya tidak terganggu terutama intelegensi, ingatan, persepsi, pertimbangan, kemampuan social. Dapat mempengaruhi kepribadian penderita.
Penyebab: obat dan toksin (demensia dari alkoholik)
Tipe: Alzeimer
Adanya kelainan penyakit otak Atrofi (sel otak yang mati)
Ditandai dengan pelupa yang berlebihan dan sulit diperbaiki karena adanya kerusakan otak, tidak bisa bicara, daya ingat dan pengenalan terganggu, kadang kala ada Apraksia (gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik), Agnosia (kegagalan mengenal suatu benda).
AMNESIA
Lupa yang patologik, tiba-tiba kehilangan kemampuan mengingat peristiwa yang terjadi atau informasi yang baru didapat.
Berlangsung 6-24 jam.
Gangguan daya ingat ini menyebabkan gangguan yang sangat bermakna dalam fungsi sosialnya.
Rancu dalam gangguan buatan, contoh: pura-pura lupa.
Tandanya: hasil psikotes tidak konsisten. Orang yang melakukan gangguan buatan disertai dengan bukti primer atau sekunder (tidak di pidana).
PENYALAHGUNAAN ZAT, KETERGANTUNGAN
Gangguan yang didasari oleh factor psikologis yang terganggu, contoh: kepribadian cemas.
Intinya : menggunakan obat atau zat-zat tertentu yang tidak sesuai dengan kondisi medis.
Tahap ketergantungan:
Coba-coba, situasional, ikut-ikutan teman, tergantung pada zat (efek makin hari makin bertambah karena enak).
Psikodinamika :
Orang yang dependen, temannya “pakai”, dia harus ikut.
Factor lain: predisposisi (keluarga, secara biologis terlahir karena adanya bawaan dari kebutuhan zat-zat di dalam tubuhnya
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas Komentar yang anda berikan,,
Semoga dapat menjadi motivasi bagi kami penulis atau pengelola agar lebih baik...
( Maaf Komentar yang berisikan kata tidak senonoh/tidak sopan/mengandung unsur sara tidak dapat kami tampilkan)